AESENNEWS.COM - Semarang, Jatuh pada hari Sabtu,warga masyarakat seluruh Indonesia memperingati Peristiwa Gerakan 30 September, yang mana para warga masyarakat di harapkan kepada Pemerintah untuk mengibarkan bendera Setengah tiang.
Seperti yang di kabarkan oleh para warga masyarakat kampung Kenanga Karangroto dan sekitarnya, sudah mendapatkan kabar dari Kecamatan dan Kelurahan untuk pengibaran bendera setengah tiang dari seluruh Ketua Rw lalu di sebar pada semua Rt setempat.
Hal ini sangat penting demi menghargai para pahlawan Revolusi yang pada saat itu di bunuh dan di masukkan ke dalam lubang buaya sebanyak 9 jendral dan 1 Kapten.
Nama - nama Pahlawan Revolusi tersebut di antaranya Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
Lahir: Purworejo, 19 Juni 1922,
Letjen (Anumerta) Suprapto
Lahir : Purwokerto, 20 Juni 1920,
Letjen (Anumerta) Siswondo Parman
Lahir: Wonosobo, 4 Agustus 1918,
Letjen (Anumerta) M.T. Haryono
Nama lengkap: Mas Tirtodarmo Haryono
Lahir: Surabaya, 20 Januari 1924,
Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan
Nama lengkap: Donald Ignatius Panjaitan
Lahir: Balige, 9 Juni 1925,
Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo
Lahir: Kebumen, 28 Agustus 1922,
Brigjen (Anumerta) Katamso
Lahir: Sragen, 5 Februari 1923,
Kapten (Anumerta) Pierre Tendean
Lahir: Jakarta, 21 Februari 1939,
A.I.P. II (Anumerta) K. S. Tubun
Nama lengkap: Karel Satsuit Tubun
Lahir: Tual, 14 Oktober 1928,
Kolonel (Anumerta) Sugiyono
Lahir: Gunung Kidul, 12 Agustus 1926.
Pahlawan Revolusi adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada sejumlah perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang telah gugur dalam peristiwa G30S PKI atau Gerakan 30 September 1965.
Seperti yang diketahui, peristiwa bersejarah pada 30 September 1965 akan selalu terngiang di benak warga negara Indonesia. Pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) terjadi melalui penculikan dan pembunuhan pada sejumlah anggota militer yang pada saat itu terkenal dengan Pasukan Cakrabirawa. 29-09-2023(Hadi Purwono).