AESENNEWS.COM--Medan Pemilu Legislatif 2024 tinggal menghitung bulan sehingga para calon anggota DPR/DPRD dan DPD kini makin sibuk mempromosikan dirinya dengan menggunakan berbagai wadah, termasuk spanduk dan baliho yang dipasang di pinggir jalan dan kawasan strategis lainnya.
Para caleg itu selalu menonjolkan dirinya sebagai pejuang kepentingan masyarakat, sosok yang bisa dipercaya dan jujur. Gelar kesarjanaan juga tak luput dicantumkan oleh sebagian caleg untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa mereka adalah calon yang berpendidikan tinggi sehingga memiliki kapasitas sebagai wakil rakyat.
Terkait pemilihan itu, sejumlah calon anggota legislatif perempuan juga tak urung menyebutkan berbagai janji yang akan diperjuangkannya jika terpilih sebagai anggota dewan. Mereka juga menyebutkan politik praktis merupakan salah satu wadah untuk mempercepat pembangunan di Indonesia dan daerahnya. Program atau janji yang ditawarkan juga tidak selalu rumit, namun banyak bersentuhan dengan kepentingan masyarakat.
Salah satu calon anggota legislatif perempuan yang diusung oleh Partai Gerindra, Irene Shinta Uli Inda Br Hutabarat.SH,M.Kn, menyebutkan programnya sederhana, yakni memperjuangkan nasib kaum perempuan dan kesejahteraan masyarakat di daerah pemilihannya.
“Yang jelas, saya ingin menjadi penyambung aspirasi masyarakat terutama kaum perempuan,” kata dia tanpa menjelaskan secara terperinci program-programnya itu.
Caleg yang kesehariannya berpenampilan sederhana,ilegan dan berjiwa sosial tinggi dan tidak lupa berstatus masih single itu menyebutkan dirinya sebenarnya tak berminat jadi calon anggota legislatif. Namun berkat dorongan dari berbagai pihak, termasuk dukungan Keluarga Besar dan Masyarakat, ia akhirnya memantapkan diri maju jadi caleg.
“Saya tidak ambisius, kalau masyarakat memilih saya dan bisa duduk, ya bersyukur,” kata Caleg DPRD Kota Medan Dapil V Kota Medan(Medan Maimun,Medan Johor,Medan Polonia,Medan Selayang,Medan Sunggal,Medan Tuntungan)
dari Partai Gerindra.
Perempuan kelahiran Kota Medan tahun 1989 ini sebelumnya bekerja sebagai Wiraswasta(Notaris) Dikota Medan Tengah dan baru setahun terakhir terjun menggeluti politik praktis. Meski minim pengalaman politik, hal itu tidak menyurutkan tekadnya untuk mendorong percepatan pembangunan di Kota Medan.
Menurut saya, dengan terjun ke politik praktis bisa mendorong percepatan pembangunan. Aspirasi masyarakat diserap dan diperjuangkan agar segera terwujud,” katanya lagi.
Sementara itu, caleg perempuan yang diusung Partai Gerindra,Irene Shinta Uli Inda Br Hutabarat SH,M.Kn, bertekad memajukan kehidupan kaum perempuan jika terpilih menjadi anggota DPRD Kota Medan Dapil V (Medan Maimun,Medan Johor,Medan Polonia,Medan Selayang,Medan Sunggal,Medan Tuntungan)
Saya sudah lama merasa prihatin dan miris melihat kondisi masyarakat Kota Medan , karena kebetulan saya juga berjiwa sosial dan peduli terhadap masyarakat dengan ekonomi lemah dan kurang mampu,” ucapnya.
Caleg perempuan dari Partai Gerindra itu ternyata juga menawarkan program yang berkaitan dengan usaha kreatif dan literasi masyarakat atau mencerdaskan masyarakat.
Caleg yang diusung Partai Gerindra untuk memperebutkan kursi DPRD Kota Medan ,Irene Shinta Uli Inda Br Hutabarat.SH,M.Kn, menyatakan tekadnya untuk membantu pengembangan usaha kreatif kaum perempuan.
Dia menjelaskan, Kota Medan sebagai tempat yang sangat potensial dalam perkembangan dunia usaha kreatifnya dalam pertumbuhan sektor ekonomi masyarakat.
Menurut dia, selama ini banyak pengusaha dan pemerintah yang kurang melirik usaha kreatif kerajianan tangan rumahan (UMKM). Padahal keuntungan usaha yang dikembangkan kaum perempuan ini sangat besar.
Banyak anggaran di pemerintah yang belum menyentuh mereka. “Usaha kreatif itu modalnya tidak banyak, tapi keuntungannya sangat banyak. Memang ada dana untuk membantu mereka, tapi belum maksimal,” kata perempuan kelahiran Medan tersebut
Ia berjanji dan bertekad akan mendorong pertumbuhan di bidang ekonomi, terutama untuk pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Medan.
“Ekonomi kerakyatan, terutama sektor UMKM, untuk maju sangat terbuka lebar mengingat berbagai program pemerintah untuk penguatan modal usaha pelaku UMKM terus digalakkan. Karena itu, jika saya terpilih menjadi anggota legislatif, akan terus mendorong sektor ekonomi kecil itu untuk penguatannya, terutama di modal usaha,” ungkapnya.
Pemerintah telah menggulirkan beberapa program untuk menunjang kemajuan sektor UKM, tetapi belum menyentuh level masyarakat miskin. Karena itu, perlu didorong pemberdayaan warga miskin, terutama perempuan atau ibu-ibu rumah tangga, melalui peningkatan keterampilan dalam membuka usaha kecil.
Caleg perempuan tersebut juga menyebutkan akan berjuang menghapuskan diskrimanasi yang masih dialami kaum perempuan.
“Hak-hak perempuan harus diperjuangkan, tidak ada lagi bias gender, karena mempunyai hak yang sama di bidang lainnya seperti pendidikan, memiliki jabatan tertentu sesuai kemampuan dan lain-lain. Tetapi tidak pula melupakan kodratnya sebagai perempuan,” kata Irene Shinta panggilan akrab Caleg Perempuan itu.
Caleg yang aktif di bidang wiraswasta (Notaris)itu mengatakan memperjuangkan hak-hak perempuan merupakan salah satu alasan untuk terjun ke panggung politik karena masih banyak di antara mereka yang diperlakukan diskriminatif.
Masalah pembangunan infrastruktur di wilayah Kota Medan ternyata juga menjadi sorotan caleg perempuan satu ini.
“Kondisi infrastruktur pembangunan yang di daerah ini masih kurang dan masih memprihatinkan,sehingga saya bertekad untuk memperjuangkan hak-hak rakyat diKota Medan khususnya dan Medan Kota Dapil V pada umumnya,” tambahnya.
Ia menyebutkan infrastruktur jalan, sarana pendidikan dan fasilitas kesehatan merupakan hak rakyat yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Tekad caleg perempuan ternyata tidak kalah dengan tekad caleg laki-laki, dan kini tergantung masyarakat dalam menentukan pilihannya.
Sehubungan itu, masyarakat harus cerdas dan mandiri dalam menilai kredibilitas, kemampuan dan visi serta misi para caleg, sebelum menentukan pilihan pada Pemilu Februari 2024 mendatang.
Ss