Dilansir dari DailyMail, Didier Deschamps mengatakan bahwa, "Coman demam pagi ini. Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu. Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar.
Para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan tubuh mereka telah menurun,"
Menurut berita health.detik.com (16/12/2022) Timnas Prancis melaporkan terjadinya penularan virus flu unta ini bermula dari Upamecano yang mengalami tidak enak badan setelah melawan Inggris di perempat final.
Ternyata sampai saat ini tidak ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia, meskipun masih dalam pengembangan agar vaksin untuk menangkal flu unta.
Saat ini Upamecano sedang diisolasi supaya penyakitnya tidak menular ke pemain lain, namun akhirnya Coman dan Rabiot tertular.
Menurut para ahli gejala flu ini adalah batuk, demam dan sesak nafas.
Belum diketahui siapa yang akan menggantikan posisi Rabiot, Coman dan Upamecano pada saat laga melawan Argentina pada piala dunia Qatar ini.
Virus ini dikabarkan telah membunuh sepertiga dari semua orang yang terinfeksi. Bahwa flu unta yang dianggap sebagai "sepupu" virus COVID-19 ini lebih mematikan daripada Virus Corona.
Menurut para ahli, bahwa pertemuan massal berpotensi menimbulkan ancaman yang berpotensi terjadinya penularan flu unta ini. Sementara itu dalam dekade terakhir ini sudah puluhan orang terserang flu unta di Qatar.
Flu unta telah diidentifikasi pada dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan. WHO juga melaporkan bahwa penularan antarmanusia juga mungkin terjadi. Bahwa sejak tahun 2017 sudah ada 27 negara yang melaporkan kasus flu unta yang sangat berbahaya ini, yang telah menyebabkan 855 kematian.
Cara mencegah penularan flu unta ini adalah sama dengan cara menghindari serangan virus Corona, yaitu protokol kesehatan, terutama menjaga jarak, tetap memakai masker pada saat bertemu kerumunan banyak orang, apalagi di dalam stadion.16-12-2022.(Hd - Ed)
